Mendesain Formulir Online dengan UI/UX yang Efisien
Pendahuluan
Formulir online adalah salah satu komponen penting dalam banyak website dan aplikasi, mulai dari pendaftaran akun hingga pengisian survei atau pemesanan produk. Keberhasilan formulir online dalam mengumpulkan data atau informasi dari pengguna sangat bergantung pada desain antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX). Mendesain formulir yang efisien tidak hanya penting untuk kecepatan pengisian, tetapi juga untuk mengurangi tingkat pengabaian dan meningkatkan tingkat konversi. Artikel ini akan membahas bagaimana mendesain formulir online dengan UI/UX yang efisien, yang memberikan pengalaman positif bagi pengguna dan memastikan pengumpulan data yang optimal.
Baca Juga : Mau Penjualan Naik? Coba Pelatihan Digital Marketing!
1. Pahami Tujuan dan Audiens Formulir
Sebelum memulai desain formulir online, penting untuk memahami tujuan formulir tersebut dan audiens yang akan mengisinya. Tujuan formulir bisa berbeda-beda, mulai dari pendaftaran akun, pengisian survei, permintaan informasi, hingga proses checkout di e-commerce. Pemahaman ini akan membantu Anda menentukan elemen-elemen apa saja yang perlu ada di formulir, berapa banyak langkah yang dibutuhkan, serta cara menyusun informasi dengan logis dan mudah dipahami oleh audiens.
Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan siapa yang akan mengisi formulir. Apakah formulir ini untuk pengguna profesional yang terbiasa mengisi formulir atau untuk pengguna umum yang mungkin kurang familiar dengan proses tersebut? Mengetahui audiens akan membantu Anda menyesuaikan tingkat kompleksitas formulir dan bahasa yang digunakan.
Informasi Lainnya : Macam-Macam Kesalahan Struktur Bangunan dan Dampaknya
2. Gunakan Desain yang Bersih dan Sederhana
Desain formulir yang bersih dan sederhana akan memudahkan pengguna untuk fokus pada tugas yang harus dilakukan tanpa merasa kewalahan oleh elemen-elemen yang tidak perlu. Hindari memasukkan terlalu banyak elemen atau dekorasi visual yang tidak relevan.
Berikut beberapa tips untuk menciptakan desain yang bersih:
- Ruangan Putih: Gunakan ruang kosong secara efektif untuk memberi jeda antar elemen dan memisahkan bagian formulir yang berbeda. Ruang putih yang cukup akan membantu pengguna fokus dan merasa tidak tertekan.
- Gunakan Tipografi yang Jelas: Pilih font yang mudah dibaca dan pastikan ukuran font cukup besar untuk kenyamanan pembacaan. Hindari penggunaan font yang terlalu dekoratif, yang bisa menyulitkan pengguna untuk membaca teks.
- Kesederhanaan Warna: Pilih palet warna yang konsisten dan tidak terlalu mencolok. Gunakan warna yang kontras untuk menyoroti elemen penting, seperti tombol kirim atau field input.
Desain yang sederhana membuat formulir lebih mudah dipahami dan lebih cepat diisi oleh pengguna.
Simak Juga : Peluncuran Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
3. Penyusunan Formulir yang Logis dan Terstruktur
Urutan dan penyusunan elemen-elemen formulir sangat penting dalam memastikan pengalaman pengguna yang lancar. Jika formulir Anda terdiri dari beberapa bagian, pastikan urutan pertanyaannya logis dan terstruktur. Pengguna akan merasa lebih nyaman dan tidak bingung jika mereka bisa mengisi formulir secara bertahap dan mengikuti alur yang jelas.
- Kelompokkan Pertanyaan Secara Kategoris: Misalnya, jika formulir Anda untuk pendaftaran akun, kelompokkan pertanyaan terkait informasi pribadi, alamat, dan preferensi akun dalam kategori yang berbeda.
- Tampilkan Langkah-Langkah dengan Jelas: Jika formulir memiliki beberapa langkah, pastikan untuk memberi indikasi jelas mengenai berapa langkah lagi yang tersisa. Ini bisa berupa progress bar atau tanda langkah, seperti "Langkah 1 dari 3". Hal ini membantu pengguna merasa lebih terorganisir dan tahu berapa banyak waktu yang mereka perlukan untuk menyelesaikan formulir.
- Pertanyaan yang Relevan: Pastikan semua pertanyaan relevan dengan tujuan formulir. Hindari menambahkan pertanyaan yang tidak perlu yang hanya akan mengganggu pengguna dan memperpanjang waktu pengisian.
Dengan desain yang terstruktur dan terorganisir dengan baik, pengguna dapat menyelesaikan formulir tanpa merasa bingung atau kewalahan.
4. Minimalkan Jumlah Kolom dan Isian yang Diperlukan
Semakin sedikit kolom atau input yang harus diisi oleh pengguna, semakin besar kemungkinan mereka akan menyelesaikan formulir tersebut. Hanya mintalah informasi yang benar-benar diperlukan dan hindari menambahkan kolom yang tidak esensial.
Berikut beberapa cara untuk mengurangi jumlah input yang dibutuhkan:
- Gunakan Input Otomatis: Jika memungkinkan, berikan opsi auto-fill untuk memudahkan pengguna. Misalnya, saat pengguna mengisi formulir pendaftaran, Anda bisa mengisi alamat atau informasi lain secara otomatis berdasarkan data mereka yang sudah ada (seperti di browser atau aplikasi lain).
- Menggabungkan Kolom yang Serupa: Jika ada kolom yang bisa digabungkan, seperti nama depan dan nama belakang, pertimbangkan untuk menggabungkannya menjadi satu kolom.
- Pilih Tipe Input yang Tepat: Gunakan tipe input yang sesuai dengan informasi yang diminta. Misalnya, untuk memilih tanggal, gunakan date picker; untuk memilih angka, gunakan kolom angka; dan untuk email, gunakan tipe email.
Dengan mengurangi jumlah input yang perlu diisi, Anda tidak hanya mempercepat proses pengisian formulir, tetapi juga mengurangi potensi kesalahan pengguna.
5. Gunakan Validasi Real-Time yang Jelas
Salah satu tantangan umum saat mengisi formulir online adalah mengisi data yang salah atau tidak lengkap. Sebagai desainer, Anda harus memastikan bahwa formulir Anda memudahkan pengguna untuk mengetahui kesalahan sebelum mereka mengirimkan formulir.
Gunakan validasi real-time yang jelas untuk membantu pengguna mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan secepat mungkin. Misalnya, jika pengguna memasukkan alamat email yang tidak valid, beri tahu mereka segera dengan pesan yang jelas, seperti "Alamat email tidak valid" atau "Format email harus seperti contoh@domain.com". Pastikan juga elemen yang salah diberi highlight (misalnya, dengan warna merah) sehingga pengguna dapat dengan mudah menemukannya.
Validasi real-time mencegah frustrasi dan membantu mengurangi tingkat kesalahan pada formulir.
6. Beri Instruksi dan Penjelasan yang Jelas
Beberapa kolom atau bagian dalam formulir mungkin memerlukan penjelasan lebih lanjut atau instruksi tambahan. Untuk itu, pastikan untuk memberikan informasi yang jelas agar pengguna tahu bagaimana cara mengisi kolom atau apa yang diharapkan.
- Tooltip atau Placeholder: Gunakan tooltip atau placeholder untuk memberikan instruksi singkat di setiap kolom input. Misalnya, di kolom "Nomor Telepon", Anda dapat menambahkan placeholder dengan format yang benar.
- Pesan Bantuan: Jika kolom membutuhkan penjelasan lebih lanjut, berikan pesan bantuan yang jelas. Pastikan pesan bantuan tersebut mudah ditemukan dan tidak terlalu panjang.
Instruksi yang jelas membantu pengguna merasa lebih percaya diri saat mengisi formulir dan mengurangi kemungkinan kesalahan.
7. Optimalkan untuk Perangkat Mobile
Karena semakin banyak pengguna mengakses website melalui perangkat mobile, sangat penting untuk mendesain formulir yang responsif dan mudah diakses di berbagai ukuran layar. Pastikan formulir Anda dapat diakses dengan mudah pada perangkat mobile dan tablet.
Beberapa tips untuk mendesain formulir yang responsif:
- Ukuran Kolom yang Sesuai: Gunakan kolom input yang cukup besar agar mudah diisi pada layar kecil.
- Navigasi yang Mudah: Gunakan elemen navigasi yang mudah dijangkau, seperti tombol kirim yang jelas dan tidak tersembunyi.
- Sederhanakan Layout: Pada perangkat mobile, tampilkan satu kolom input dalam satu baris untuk memudahkan pengisian formulir.
Formulir yang dioptimalkan untuk perangkat mobile akan meningkatkan kenyamanan pengguna dan mengurangi tingkat pengabaian.
Artikel Lainnya : Risiko Kerusakan Tanpa Audit Struktur
8. Tombol Kirim yang Jelas dan Dapat Dikenali
Tombol kirim (submit) adalah elemen penting dalam formulir online. Pastikan tombol kirim mudah ditemukan, dengan ukuran yang cukup besar dan diberi label yang jelas seperti "Kirim" atau "Daftar". Gunakan warna yang kontras agar tombol ini mudah dikenali oleh pengguna.
Selain itu, beri umpan balik setelah tombol kirim ditekan, seperti menampilkan pesan konfirmasi atau redirect ke halaman berikutnya. Ini membantu pengguna merasa yakin bahwa formulir telah berhasil dikirimkan.
Yuk Simak : Manajemen Konstruksi Efektif: Studi Kasus Proyek Hijau
Kesimpulan
Mendesain formulir online dengan UI/UX yang efisien adalah kunci untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan memastikan pengumpulan data yang berhasil. Dengan memahami audiens dan tujuan formulir, menggunakan desain yang bersih dan sederhana, menyusun elemen formulir dengan logis, meminimalkan jumlah kolom, dan menyediakan validasi yang jelas, Anda dapat menciptakan formulir yang mudah diisi dan efektif. Jangan lupa untuk mengoptimalkan formulir untuk perangkat mobile dan memberikan instruksi yang jelas untuk membantu pengguna. Desain formulir yang efisien akan meningkatkan tingkat konversi, mengurangi tingkat pengabaian, dan memastikan bahwa formulir online Anda memberikan pengalaman yang mulus dan menyenangkan bagi pengguna.
Baca Juga Artikel Lainnya :
Manfaat SLF: Pastikan Bangunan Anda Aman dan Sesuai Standar!
Mengabaikan Audit Struktur: Ancaman bagi Ketahanan dan Keamanan Bangunan
Jangan Biarkan Kesalahan Kecil, Lakukan Audit Bangunan Sebelum Terlambat!
Inovasi Manajemen Konstruksi pada Proyek Infrastruktur Skala Besar
Studi Kasus: Keberhasilan Manajemen Konstruksi dalam Proyek Gedung Pencakar Langit
Studi Kasus Proyek Konstruksi yang Gagal karena Kurangnya Manajemen
Komentar
Posting Komentar